7 langkah usaha ternak etawa
Ditinjau dari peran dan manfaatnya, kambing etawa termasuk tipe kambing dwiguna yang diternakkan untuk menghasilkan susu dan juga daging, bahkan sering juga diikutsertakan dalam ajang kontes. Kambing etawa mempunyai postur tubuh besar, telinga panjang menggantung, bentuk muka cembung, bertanduk pendek, serta bulu pada bagian paha belakang cukup panjang. Kambing etawa jantan dapat tumbuh besar dengan bobot mencapai 90 kg, sedangkan betinanya beratnya sekitar 60 kg dan mampu menghasilkan susu sebanyak 3-4 liter per hari dalam masa puncak laktasi.
Di Indonesia, peranakan dan pembibitan kambing etawa telah di mulai sejak lama dengan pusat pembibitan terbesar ada di wilayah Kaligesing, Purworejo dan juga Kecamatan Gumelar, Banyumas, provinsi Jawa Tengah. Di daerah lain, sentra-sentra perenakan etawa (PE) juga mulai berkembang dengan baik, misalnya di Bogor, Sukabumi, Lampung, Banyuwangi, Palembang, dan juga Bandung. Kambing etawa merupakan salah satu jenis ternak unggul yang bisa menghasilkan keuntungan besar bagi para pelaku usahanya. Bagaimanakah cara merintis usaha peternakan kambing etawa ini agar sukses dan menghasilkan profit maksimal? Berikut ini adalah panduannya.
1. Mengenal Jenis Kambing Etawa
Secara umum jenis kambing etawa hanya ada satu macam, namun berdasarkan kelas, ciri ciri fisik, dan hasil kawin silang (pembibitan), kini kambing etawa dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yakni Etawa Senduro, Etawa Kaligesing, dan Etawa Super.
Kambing Etawa Kaligesing
Nama kambing ini diambil dari daerah sentranya, yakni Kaligesing – Purworejo. Kambing etawa ini merupakan hasil persilangan antara kambing lokal dengan kambing asli India. Kambing ini cenderung berbulu lebat dengan warna putih coklat, hitam, bercak/dalmation dan belang. Kambing etawa kaligesing merupakan salah satu kambing yang berkualitas, yang bisa dijadikan sebagai ternak kontes dan penghasil susu.
Kambing Etawa Senduro
Kambing etawa senduro merupakan hasil pengembangbiakan ternak yang berasal dari Lumajang, Jawa Timur, tepatnya berada di kecamatan Senduro, kawasan dekat dengan lereng gunung Merapi. Pemberian nama Senduro tidak terlepas dari peristiwa bencana gunung berapi yang melanda desa Lumajang. Keajaiban yang terjadi kala itu adalah semua peternak kambing selamat dan akhirnya kambing ini memiliki tempat di hati para penggemarnya dan kemudian terus dibudidayakan sampai saat ini. Ciri khusus kambing Senduro adalah adanya warna bulu putih menyeluruh pada seluruh bagian tubuh kepala dan kaki.
Kambing Etawa Super
Kambing etawa super menjadi primadona bagi para pecinta dan peserta kontes kambing. Kambing ini memiliki tubuh besar, mudah dipelihara dan tentunya harga jual yang tinggi.
2. Pemilihan Bibit Indukan Unggul
Tahap awal yang perlu diperhatikan ketika terjun menggeluti bisnis peternakan kambing etawa adalah pemilihan bibit (anakan atau indukan) yang berkualitas baik. Untuk pengadaan ternak tersebut, ada baiknya kita membeli dari kelompok ternak yang sudah terpercaya dan memiliki indukan atau anakan kambing yang berkualitas super. Kambing etawa yang baik untuk dijadikan pejantan adalah ternak yang memiliki postur punggung yang lurus, besar, kaki kokoh, tidak ada cacat fisik, serta sudh berumur lebih dari 1,5 tahun. Sedangkan kambing betina yang bagus untuk dijadikan indukan memiliki ciri berkaki lurus, bentuk tubuh proporsioal, bersikap jinak, memiliki jumlah puting lengkap dan jika diraba terasa kenyal, serta kambing bebas dari penyakit.
Dalam memilih bibit yang unggul, cara terbaik adalah dengan mengetahui silsilah keturunannya dan juga observasi langsung di tempat peternakan (kandang). Amatilah apakah kebanyakan cempe (anakan kambing) dalam satu keluarga kambing tersebut dilahirkan dengan pola yang sama, misalnya bulu, telinga, dan kepala. Seperti yang kita ketahui, pola telinga yang bagus adalah telinga yang menjulai ke bawah, lemas dan panjang. Semakin panjang telinga kambing, berarti semakin bagus kambing tersebut. Obervasi juga apakah kebanyakan cempe dalam kandang tersebut memiliki tulang-tulang yang kokoh dan besar. Karena semakin besar tulang pada anakan kambing, maka berarti semakin besar kemungkinan kambing tersebut untuk dapat tumbuh besar.
3. Persiapan Lokasi Ternak dan Kandang
Untuk menggeluti usaha peternakan kambing etawa satu persyaratan yang wajib dipertimbangkan adalah lingkungannya. Jangan sampai kita memelihara kambing di tengah lingkungan perumahan yang padat, karena hal itu bisa mengganggu kenyamanan warga sekitar. Dengan demikian, lokasi peternakan sebaiknya jauh dari perumahan, atau jika anda memiliki tempat yang luas, maka tempat peternakan kambing memiliki sirkulasi udara yang cukup untuk udara dan matahari.
Kandang berfungsi sebagai tempat habitat hidup kambing, melindungi dari ancaman pemangsa (misal ular dan anjing), serta perubahan cuaca (hujan dan panas). Kandang juga salah satu masalah yang dapat menentukan tingkat keberhasilan dalam sebuah usaha ternak Kambing. Kandang yang memiliki sanitasi kesehatan yang baik merupakan salah satu faktor kesuksesan bisnis peternakan yang kita lakukan. Dalam pembatan kandang untuk kambing etawa sebenarnya tak jauh beda dengan jenis kambing lainnya. Kandang kambing sebaiknya dibuat dari bahan yang kuat serta murah, cukup lubaang ventilasi, tempat makanan yang mudah dijangkau, memiliki alur sirkulasi kotoran dan dijangkau oleh sinar matahari untuk mengurangi kondisi kandang yang lembab. Oleh karena itu, dalam pembuatan kandang kambing, bentuk dan model yang dipakai adalah menyerupai rumah panggung yang alasnya terbuat dari papan kayu, dimana tinggi alas kandang dari tanah sekitar 0,5 meter.
Lalu berapa ukuran sebuah kandang kambing yang baik dan efektif? Dalam pembuatan kandang kambing harus disesuaikan dengan jumlah ternak yang ingin dipelihara. Pada umumnya, seekor kambing membutuuhkan luas tempat sekitar 1 m x 1,5 m = 1,5 m2. Sehingga jika anda berencana untuk memelihara 10 ekor kambing, maka luas kandang yang dibutuhkan sekitar 15 meter persegi. Namun, ada baiknya pembangunan kandang kambing dibuat lebih luas dari rencana awal yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk pengembangan usaha di tahun-tahun berikutnya. Kandang kambing yang baik harus memiliki ventilasi baik, cukup sinar matahari, bersih, dan minimal berjarak 10 meter dari rumah. Yang perlu anda cermati adalah bahwa saat kandang terlalu sempit, pengap dan panas akan mengakibatkan kambing etawa dehidrasi yang akhirnya membuat kerontokan bulu kambing. Namun jika kandang terlalu lebar biasanya kambing etawa sangat agresif dan banyak pergerakan sehingga mengakibatkan kambing menjadi kurus karena banyak gerak.
Ukuran kandang yang biasa digunakan untuk ternak kambing etawa adalah sebagai berikut:
- Kambing beranak: 120 cm x 150 cm per ekor
- Kambing indukan: 100 cm x 150 cm per ekor
- Kambing anakan: 100 cm x 125 cm per ekor
- Kambing pejantan: 120 cm x 150 cm per ekor
- Kambing dewasa: 120 cm x 150 cm per ekor
4. Pemberian Pakan dan Nutrisi Ternak Kambing
Setelah anda berhasil mendapatkan anakan atau indukan kambing etawa yang berkualitas unggul, maka ada baiknya untuk segera memberikan vitamin agar mereka tetap sehat menghadapi tempat tinggal atau habitat baru, sehingga lebih mudah untuk beradaptasi. Untuk masalah makanan, secara umum pakan ternak kambing etawa dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni pakan hijauan segar (berbagai jenis rumput dan dedaunan) serta pakan tambahan (ekstra), misalnya kacang-kacangan, tepung ikan, polar, bungkil kelapa, vitamin, dan obat mineral.
Untuk anda yang baru memulai merintis usaha peternakan kambing etawa, dapat membuat pakan ekstra bernutrisi dengan cara mencampur bekatul dan konsentrat perbandingan 3:1 atau memberikan bekatul (50%), bungkil kelapa (25%), dan bungkil kacang-kacangan (25%). Pemberian pakan bisa diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore). Untuk volume kira kira berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 – 2,5 liter per ekor per hari, dan rumput gajah, dan garam beryodium secukupnya. Sementara itu, untuk kambing yang tengah hamil, induk menyusui, dan pejantan yang sering dikawinkan perlu makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 – 1 kg/ekor/hari. Waktu yang baik untuk memberi makan kambing adalah pukul pagi 08.00 – 09.00 dan sore 15.00 – 16.00.
5. Pemeliharaan dan Perawatan Kesehatan Ternak Kambing
Perawatan kambing etawa agar tetap sehat dan lincah sebenarnya tak jauh beda dengan ternak kaki empat lainnya. Hal yang paling utama dilakukan adalah sanitasi kandang yang rutin. Tempat tinggal yang bersih dan nyaman akan berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan kesehatan ternak kambing. Salah satu kesalahan yang umum dilakukan oleh para peternak pemula adalah tidak memberikan makanan yang bervariasi, hanya monoton berupa pakan hijau.
Selain itu, banyak petani yang berpikir bahwa dengan memberikan makan secara terus menerus dan banyak akan membuat ternak kambing menjadi cepat besar. Padahal, pemberian pakan yang terus menerus juga tidak baik, karena kambing etawa itu adalah golongan hewan yang memamah biak. Jika kita berikan pakan secara terus menerus di tempat pakan, maka kambing etawa cenderung akan memakan terus pakan yang tersedia. Hal ini membuat proses pemamah biak (mengunyah kembali makanan yang telah dimasukkan di lambung) menjadi lebih sedikit, padahal pengambilan nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak kambing etawa adalah saat mereka memamah biak. Jadi, jika anda terus menerus menyediakan pakan di tempat makannya, maka berakibat tidak baik dan cenderung menghasilkan kambing buncit namun tidak gemuk.
Dalam pemelihaharaan dan perawatan kambing etawa, hal yang juga perlu anda ketahui adalah pengenalan beragam penyakit yang sering menyerang ternak. Penyakit yang sering menyerang ternak kambing pada umumnya adalah cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru (pneumonia), orf, dan koksidiosis. Jika ada salah satu atau beberapa kambing yang terserang penyakit, maka sebaiknya di lakukan pemisahan dan segera tindakan pengobatan untuk mencegah penularan.
6. Reproduksi Kambing Etawa
Jika anda ingin memelihara induk betina kambing etawa untuk menghasilkan anakan baru dan juga produksi susu, maka perlu mengenali tentang masa reproduksi ternak ini. Pada dasarnya, kambing etawa disebut sebagai mamalia yang memiliki reproduksi tinggi. Kambing etawa bisa melahirkan sebanyak tiga kali dalam dua tahun dimana satu kehamilan rata-rata melahirkan 1-3 anak kambing. Pada saat mulai memasuki masa reproduksi, betina kambing etawa akan mulai bisa disebut dewasa setelah berumur 6 bulan, dan siap dikawinkan ketika telah berumur 10-12 bulan. Lama waktu birahi sekitar 1 – 2 hari, dengan siklus birahi yang berselang selama 17 – 21 hari. Ciri-ciri kambing yang sedang birahi dapat dilihat dari tingkah lakunya, yakni tampak lebih gelisah, nafsu makan dan minum menurun, selalu mengibaskan ekornya, kencing lebih sering, serta organ kemaluannya akan bengkak dan basah. Jika tanda – tanda tersebut terlihat, maka harus segera dikawinkan, baik secara langsung maupun suntik kawin atau inseminasi buatan (IB).
Lama waktu atau periode kehamilan (bunting) dari indukan kambing betina adalah sekitar 5 bulan. Dan setelah melahirkan, induk kambing perlu masa istirahat selama 2 bulan. Pada masa tersebut, pola makan serta kebersihan ternak kambing sangat perlu dijaga untuk menghindari terjangkitnya cacingan dan terkena penyakit skabies/kudisan.
7. Masa Panen dan Penjualan
Pada tahap pemanenan dapat dikelompokkan dalam 2 jenis, tergantung jenis kambing yang anda pelihara, yaitu kambing pedaging (potong) dan kambing susu perah. Namun ada baiknya kita mengusahakan untuk memperoleh penghasilan tambahan dari bisnis ternak yang kita jalani, meliputi daging, susu, kulit, tanduk, atau kotoran yang bisa diolah dan dijual untuk bahan pupuk organik. Masa panen dalam peternakan kambing etawa tergantung dari target pasar (konsumen) yang dituju.
Jika anda ingin memasarkan kambing potong untuk kebutuhan masyarakat dan pedagang sate, maka anda sudah bisa menjualnya saat memasuki umur 8-12 bulan. Jika anda ingin menjual bobot kambing yang maksimal atau untuk ikut kontes lomba, maka umur 1,5 tahun adalah yang paling ideal, karena setelah itu biasanya berat badan kambing sudah optimal dan sulit dinaikkan lagi. Periode panen yang paling baik dan menguntungkan tentunya ketika menjelang hari raya keagamaan, seperti Lebaran dan Idul Adha dimana permintaan daging untuk konsumsi dan qurban sangat tinggi.
Seperti harga hewan ternak lainnnya, harga kambing etawa juga berfluktuasi dan tidak sama antar satu daerah. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai situasi dan kondisi, misalnya permintaan di musim hari raya, jumlah suplai di pasaran, kualitas dari ternak itu sendiri, dan sebagainya. Untuk anak kambing betina yang baru berumur kurang dari 6 bulan, biasanya dibandrol dengan kisaran harga 1,5 juta – 2 juta rupiah per ekor. Sementara itu, kambing pejantan yang siap kawin dengan tinggi 90 cm harganya sekitar 4 juta – 6 juta rupiah.
Tips & Kiat Sukses Beternak Kambing Etawa
Untuk sukses dalam merintis bisnis peternakan ini ada baiknya anda mengikuti kiat-kiat sukses berikut ini:
- Buat perhitungan yang cermat terkait dengan total pengeluaran yang diperlukan dengan jumlah modal yang dimiliki dan juga kemungkinan keuntungan yang didapat dari ternak kambing etawa. Mengkalkulasikan segala modal awal, jumlah pengeluaran, dan kemungkinan keuntungan merupakan hal yang penting dalam menjalankan suatu bisnis karena hal ini adalah cara untuk menghindari kerugian karena adanya pengeluaran yang tidak dibutuhkan.
- Ada baiknya memulai merintis dengan jumlah ternak yang tak terlalu banyak sebagai tahap pembelajaran dan akomodasi pengalaman bagi pemula.
- Gali informasi dan pengalaman lebih banyak, baik dari buku, internet, dan peternak lainnya agar anda lebih memahami untuk beternak kambing etawa secara optimal.
- Lakukan inovasi, khususnya untuk mengolah produk-produk lain yang dihasilkan dari ternak kambing etawa yang anda pelihara, seperti pengolahan susu, kulit, tanduk, dan kotorannya, sehingga anda bisa menghasilkan uang tambahan.
Nah, demikianlah uraian mengenai wirausaha dan budidaya peternakan kambing etawa yang paling populer dan memiliki potensi keuntungan maksimal. * Terima kasih telah membaca artikel ini. Jika bermanfaat, jangan lupa share di media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Selamat berwirausaha!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar