PENDAHULUAN
Kambing perah merupakan miniatur (bentuk Kecil) dari sapi perah. Kedua ternak perah ini memiliki banyak persamaan, tetapi juga memiliki perbedaan yang menonjol. Seperti sapi perah, kambing perah dikembangkan dan diseleksi sejak zaman kuno untuk menghasilkan susu dalam jumlah banyak. Konformasi tubuh pada sapi perah, juga diinginkan pada kambing perah. Struktur kelenjar ambing alveoli, saluran susu, sinterva kelenjar, fungsi anatomi dan fungsi puting dalam memproduksi susu pada kambing perah sama dengan sapi. Penyebaran atau konversi pakan menjadi susu sama antara keduanya.
Kambing Peranakan Ettawa (PE) selain sebagai sumber daging, kambing ini juga diternak untuk diambil susunya. Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing lebih mahal harganya. Saat ini harga susu kambing bisa mencapai Rp. 10.000 sampai Rp. 20.000 / liter, sedangkan susu sapi hanya Rp. 3000 / liter. Produksi susu kabing berkisar 1 sampai 2 liter/hari (dengan manajemen dan pakan yang baik).
TUJUAN
Peternakan Kambing PE digunakan sebagai penghasil susu kambing dan juga sebagai penghasil bibit unggul kambing PE, yang di mana kubutuhan akan bibit di dalam negeri masih kurang dan juga banyaknya pesanan bibit kambing PE dari Asia Tenggara khususnya Malaysia.
LATAR BELAKANG
Perkembangan perternakan di Indonesia cukup pesat, khususnya pada peternakan kambing perah. Kebutuhan akan susu kambing yang besar kurang di imbangi dengan jumlah produksinya. Kebutuhan susu kambing untuk kalangan industri kosmestik, obat-obatan, rumah sakit dan rumah tangga masih belum di cukupi hingga saat ini. Masih terbatasnya jumlah bibit unggul yang ada di masyarakat memungkinkan membuat bibit unggul dengan produksi yang optimal. Dimana kebutuhan akan bibit unggulan di dalam negeri dan Asia Tenggara masih tinggi.
RANCANGAN PETERNAKAN
Peternakan di jalankan dengan 1000 ekor ternak betina dengan 50 ekor ternak jantan yang di utamakan untuk produksi susu kambing dan penyediaan bibit unggulan. Peternakan kambing dipelihara secara kelompok yang di mana setiap beberapa hari di gembalakan di ladang pastura. Pengadaan hijauan dengan menyediakan sendiri secara bertahap menggunakan sistim tebang angkut. Hijauan yang di gunakan berupa rumput gajah dan leguninosa yang di tanam bersamaan.
Kambing Perah
• Kambing Perah Jantan 50 ekor Siap Kawin (40 kg)
• Kambing Perah Betina 1000 ekor siap Kawin (35 kg)
Ciri-ciri kambing PE yang baik
- Tubuh Besar
- Tinggi gumba kambing jantan 90 – 110 cm, betina 70 – 90 cm
- Berat hidup kambing jantan dewasa 65 – 90 kg, betina 45 – 79 kg
- Panjang tubuh kambing jantan dewasa 85 – 105 cm, betina 65 – 85 cm
- Kepala tegak, garis profil wajah melengkung sekali
- Kepala bertanduk, baik kambing jantan maupun kambing betina. Posisi tanduk mengarah ke belakang
- Telinga lebar, panjang, menggantung (terkulai), dan sedikit melipat pada bagian ujungnya.
- Panjang telinga kambing jantan 25 – 41 cm dengan lebar 8 – 14 cm, yang betina panjang 21 – 31,5 cm dengan lebar 8 – 13 cm.
- Ambing betina berkembang baik. Putting susu cukup besar dan panjang sepert botol.
- Masa laktasi setelah melahirkan anak dapat menghasilkan 2 – 3 liter per hari.
- Pada kambing jantan memiliki lingkaran testis 23 cm atau lebih.
- Warna bulu bermacam-macam antara lain belang purtih dengan bercak-bercak hitam, merah cokelat, atau campuran ketiganya.
- Pada bagian belakang kaki terdapat bulu gambol yang lebar dan panjang, baik pada kambing jantan maupun betina.
- Perkawinan
- Kambing Perah dengan sistim periodik di bagi dalam 6 kelompok ternak. Tiap periodik dengan jangka 1 bulan jadi ada 5 bulan masa tunggu. Tiap periodik terdiri dari 165 ekor ternak betina
Perkawinan dengan sistim singkronisasi birahi manual dengan mengelompokan ternak yang memiliki birahi yang sama pada hari dan waktu yang berdekatan atau dengan Injeksi Pgf 2 α yang dalam waktu 3-5 hari ternak akan Ekstrus. Perkawinan secara IB maupun secara Alami(Natural).
Rasio jantan betina 1 : 20
Pakan
Pakan kambing PE menggunakan hijauan dan konsentrat. Total kebutuhan akan pakan dari ternak kambing PE di mana:
Rasio Komposisi Energi Metabolisme 3.25 Mcal/kg BK
Protein Kasar 13.1% BK
Jumlah Kosumsi (BK) 5,7% Bobot Hidup
1. Hijauana
Hijauan yang di gunakan untuk kambing PE menggunakan 2 jenis hijauan yang di campurkan pada saat pemberian pakan. Rumput gajah dan leguninosa(Pahitan, Gliriside, Aksono, Dadap, daun Singkong, dll sesuai yang ada di lapang). Pengadan akan hijauan dengan menanam sendiri di ladang Pastura.
Penggunaan Rumput campuran per hari 4 kg dengan rincian
Pada pagi jam 06.00 pemberian 2 kg campuran
Pada sore jam 16.00 pemberian 2 kg campuran
Harga per kg Rp. 150/kg
Komposisi Zat Hijauan :
• Rumput Gajah PK 9 % Bahan Kering (BK 18%)
• Leguminosa PK 20 % Bahan Kering (BK 27%)
• Campuran PK 14,5 % Bahan Kering (BK 22,5%)
2. Konsentrat
Konsentrat di beli dengan kandungan protein kasar sebesar min 11% BK (BK 80%), dengan memberiakan sebanyak 0,5 kg/hari. Pemberian konsentrat di gunakan untuk memenihi kebutuhan akan zat-zat yang belum dipenuhi oleh hijauan. Pemberian pakan dilakukan pada :
Pada pagi jam 06.00 pemberian 0,25 kg ( Sebelum Hijauan)
Pada sore jam 16.00 pemberian 0,25 kg ( Sebelum Hijauan)
Harga per kg Rp. 1000/kg
Pemberian konsentrat secara kering dengan pemberian air minm di dalam kandang. Tujuan pemberian kering agar merangsang produksi air iur dari ternak agar mempelancar proses pencernakan.
3. Air minum
Air minum di berikan secara ad libitum di dalam kandang.
Pemeliharaan
Pemeliharaan Ternak Di bagi Dalam 7 tipe ternak diantaranya:
1. Ternak Dara
Ternak dara di pelihara dengan menggunakan sistim kelompok yang terdiri dari 5-7 ekor ternak dengan ukuran kandang 2 x 3 m. pemeliharaan ternak dara di tujukan pada pemilihan bibit unggul akan ternak perah dan regererasi ternak. Pemberian pakan pada ternak dara yaitu:
Hijauan campuran sebanyak 3 Kg Konsentrat sebanyak 0, 5 kg. Setiap minggu tenak di gembalakan untuk membentuk tubuh ternak perah yang bagus dan juga menjaga kesehatan akan ternak. Pembersihan akan ternak di lakukan 1 minggu sekali.
2. Ternak Bunting
Ternak Bunting di pelihara dengan menggunakan sistim kelompok yang terdiri dari 5-7 ekor ternak dengan ukuran kandang 2 x 3 m. Pemberian pakan pada ternak bunting yaitu:
Hijauan campuran sebanyak 4 Kg
Konsentrat sebanyak 0, 5 kg
Ternak bunting di gembalakan 2 kali 1 minggu di tujukan agar ternak sehat dan juga anak menjadi kuat dalam kandungan kambing. Pembersihan akan ternak di lakukan 1 minggu sekali. Pemindahan kandang setelah melahirkan, dan juga dilakukan emisahan cempe setelah melahirkan agar induk kambing bias diperah susunya.
3. Ternak Laktasi
Ternak laktasi di pisah pada kandang ternak laktasi dengan sistim individu 1 ekor ternak untuk 1 kandang dengan ukuran 1,75 x 1,2 m. Pemberian pakan pada ternak laktasi yaitu:
Hijauan campuran sebanyak 4 Kg
Konsentrat sebanyak 0, 5 kg.
Induk laktasi di perah 2 kali sehari pada jam 06.00 dan jam 16.00. Pembersiahan ternak di lakukan 2 hari sekali dan pemeraha di lakukan pada kandang pemerahan.
4. Cempe Umur 1 – 2 mingggu
Ternak cempe pada umur 1-2 minggu merupakan umur yang rawan akan kematihan, sehingga perlu penangan yang ekstra. Penempatan cempe pada kandang kotak yang berisi 1 ekor ternak dengan suhu ruangan yang di control. Pemberian pakan untuk cempe berupa susu kolostrum selama 1 minggu setelah itu diganti dengan susu sapi sebanyak 1 – 0,5 liter/ hari yang di berikan 10 kali sehari.
5. Cempe Umur <4 bulan
Pada umur kurang dari 4 bulan cempe di tempatkan pada kelompoknya dengan di berikan susu tambahan dari susu sapi dan juga telah di biasakan makan hijauan.
6. Cempe Umur 4 – 7 bulan
Pemeliharaan di lakukan dengan pemisahan ternak jantan dan betina pada kelompok yang berbeda. Dan juga pada umur 4-7 bulan telah di biasakan makan konsentrat dan hijauan.
7. Induk Jantan
Induk jantan di pelihara dengan kandang individu dengan ukuran 2 x 1,5 m. Pemberian pakan pada ternak jantan yaitu:
Hijauan campuran sebanyak 4 Kg
Konsentrat sebanyak 0, 5 kg
Dan juga di berikan ramuan-ramuan khusus untuk menambah vitalitas dari ternak jantan.
Obat-obatan
Pengobatan di lakukan secara berkala pada beberapa jenis penyakit Cacingan, Skabies. Sedangkan yang lainnya sesuai akan kebutuhan ternak, seperti pernapasan, Kembung, Luka, Mastitis, dll.
Untuk pemberian obat secara berjangka adalah
1. Cacingan selang waktu 3 bulanan
2. Skabies selang waktu 6 bulanan
Prosedur tetap ternak datang
1. Pemulihan Stamina (Perjalan jauh)
2. Pembersihan Mata
3. Istirahat
4. Obat Cacing
5. Obat Skabies
6. Vitamin B complek
7. Antibiotik ( bila Perlu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar