Halaman

Selasa, 23 Oktober 2018

musim hujan bagi kambing

Musim hujan yang mulai melanda sebagian wilayah Lampung Selatan berdampak bagi pemilik ternak kambing yang biasa melakukan pola peternakan dengan sistem penggembalaan di lahan-lahan pertanian yang sudah selesai masa panen serta di lapangan terbuka.
Menurut Rusdi, salah satu pemilik ternak kambing jenis rambon, sebelumnya pada saat musim kemarau dengan keterbatasan pakan dirinya kerap menggembalakan ternak kambing miliknya pada perkebunan kayu jabon yang kerap ditumbuhi rumput. Sebagian pakan dicari dengan cara ngeramban atau mencari rumput hingga ke wilayah lain.
Rusdi mengungkapkan, sistem penggembalaan kambing dengan merumput jarang dilakukan selama musim penghujan menghindari penyakit pada ternak di antaranya penyakit kembung dan gatal-gatal, serta cacingan pada kambing. Sebagai upaya menjaga kesehatan ternak pada musim penghujan secara rutin, dirinya dan peternak lain menggunakan disinfektan yang disemprotkan pada bagian kandang menghindari penyakit pada ternak kambing.
“Penanganan ternak selama musim hujan memang harus lebih intensif karena rentan penyakit. Dampak dari gangguan bakteri, virus, parasit hingga jamur yang bahkan bisa mematikan ternak apalagi jika tidak ditangani,” terang Rusdi, salah satu peternak di Desa Mandala Sari Kecamatan Sragi saat ditemui Cendana News, Rabu (18/10/2017).
Musim penghujan yang mengakibatkan lahan penggembalaan kerap basah dan rumput yang masih cukup muda diakuinya kerap mengakibatkan gangguan pencernaan pada kambing. Bahkan menyebabkan penyakit cacingan pada ternak kambing yang menular melalui rumput.
Rusdi memastikan selama ini kondisi musim penghujan dengan ketersediaan rumput yang hijau tidak langsung berimbas positif bagi ternak kambing miliknya karena rumput yang disediakan untuk pakan mesti dikeringkan terlebih dahulu menghindari penyakit cacingan pada ternak kambing miliknya.
Selain mengandangkan ternak kambing miliknya, akibat musim penghujan dirinya juga mempergunakan pakan yang sudah difermentasi dengan campuran pelepah pisang, janggel jagung, bekatul, dan tetes tebu yang disimpan selama beberapa hari sebelum dicampur dengan rumput hijau yang dikeringkan.
“Selain kondisi hujan pada kondisi normal saya sudah mempersiapkan pakan yang saya simpan dalam plastik sebagai stok pakan saat kondisi susah mencari pakan,” beber Rusdi.
Peternak lain yang memilih mengandangkan ternak saat musim penghujan di antaranya Susi yang memelihara puluhan ekor ayam jenis bangkok dengan sistem kandang terlebih. Pemeliharaan ternak ayam dengan sistem kandang tersebut dilakukan menghindari ternak unggas miliknya dari penyakit tetelo dan saluran pernapasan serta penyakit lain.
“Potensi tertular penyakit dalam kondisi cuaca hujan pada unggas jenis ayam memang tinggi sehingga sengaja saya kandangkan dengan sistem penghangat dari listrik,” terang Susi.
Selain memberikan sistem penghangat dari listrik, sistem pemberian pakan dengan pakan buatan selama musim penghujan menghindari aktivitas ayam di luar tertular infeksi virus penyebab kematian pada ayam. Menjaga kebersihan kandang dengan pemberian vaksin dan melakukan sanitasi dengan teratur sehingga mencegah penyakit unggas selama musim penghujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berhenti Sebagai Dosen Ibu ini Justru Sukses Ternak Kambing

Berternak kambing bisa dilakukan oleh siapapun, Ibu Vita adalah salah satu peternak kambing terkoleksi, kandang ternak kambing modern yang t...