Mengenal si tangguh kambing boer
Kambing Boer adalah salah satu jenis kambing pedaging, kambing import berasal dari Afrika Selatan. Dibandingkan dengan kambing pedaging lokal lainnya, pertumbuhan kambing boer sangat cepat antara 0,02 – 0,04 kg per hari dan presentase daging karkas pada kambing boer jauh lebih tinggi. Bisa mencapai sekitar 40 – 50% dari berat tubuhnya, sedangkan kambing pedaging lokal presentasenya hanya sekitar 30% saja.
Bobot tubuh kambing boer lebih besar sekitar 35 – 45 kg pada saat usianya 6 – 8 bulan saja, sedangkan di usia yang sama kambing jenis lain hanya berbobot sekitar 25 – 30 kg saja. Sehingga banyak yang menjuluki kambing boer sebagai “kambing pedaging yang sesungguhnya” dan lebih memilih daging jenis ini untuk dijual dalam bentuk hasil olahan makanan, sebab lebih menguntungkan.
Ciri yang khas dari kambing boer yang membedakannya dari jenis kambing lainnya adalah bentuk tubuhnya yang lebar, dalam dan panjang. Kambing boer juga memiliki hidung yang cembung, telinga yang panjang menggantung dan kakinya yang pendek. Kepala kambing boer warnanya coklat kemerahan, coklat muda atau coklat tua, tapi warna bulu badannya putih. Meskipun begitu kulitnya berwarna coklat yang berguna untuk melindungi dari kanker kulit yang disebabkan sengatan sinar matahari langsung, karena si kambing boer ini gemar berjemur di siang hari. Beberapa kambing boer juga punya garis putih ke bawah yang ada di daerah sekitar wajahnya.
Sekilas tentang kambing boer
Kambing boer jantan maupun betina sama – sama memiliki tanduk, yang membedakan adalah bobotnya. Kambing boer jantan saat dewasa bisa mencapai bobot sekitar 120 – 150 kg sedangkan betina dewasanya sekitar 80 – 90 kg saja. Kambing boer betina juga lebih feminin dengan bentuk kepala dan leher yang ramping serta cenderung jinak dibanding jantannya. Pejantan kambing boer juga berbau sangat tajam yang bertujuan untuk memikat sang betina, bentuk tubuhnya lebih kokoh dan kuat, pundaknya luas dengan pantat yang berotot.
Usia produktif kambing boer bisa mencapai sekitar 7 – 8 tahun dan bisa hidup mencapai belasan tahun. Kambing boer tahan penyakit dan mudah beradaptasi dengann perubahan suhu di lingkungan sekitar mereka. Mereka bisa hidup di lingkungan yang bersuhu ekstrem dari suhu dingin -250c hingga suhu terpanas mencapai 43 0c. Habitat mereka adalah di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput, jadi secara alamiah mereka mereka lebih menyukai daun – daunan ketimbang rumput.
Perawatan
Kambing boer adalah jenis kambing pedaging dengan bobot yang besar pula, tapi itu pun juga bergantung pada cara kita merawatnya juga. Kandang yang bersih, pakan yeng tepat dan vitamin yang diberikan akan sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari si kambing. Berikut hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan ternak kambing boer.
Kandang
Kandang pemeliharaan kambing boer haruslah luas, mengingat tubuhnya yang akan bertumbuh besar. Kandang berukuran 200 m2 cukup untuk dihuni sekitar 50 ekor kambing boer. Kandang umumnya dibuat berbentuk panggung agar mudah untuk dibersihkan dan kandang kambing tidak lembab agar kambing selalu sehat. Kandang dapat dibuat dari potongan kayu yang dibentuk bulat pipih dan alasnya bisa terbuat dari bambu.
Kebersihan kandang adalah hal yang penting, meskipun kambing boer adalah jenis kambing yang tahan penyakit, kandang tetap harus dibersihkan secara rutin. Kandang perlu dibersihkan seminggu sekali atau 2 hari sekali dengan cara disapu dan sebulan sekali dibersihkan dengan cara penyemprotan desinfektan.
Pakan
Sebenarnya pakan kambing boer tidak jauh berbeda dengan pakan jenis kambing lain, yaitu berupa hijau – hijauan. Bisa diberikan rumput gajah, daun lamtoro, kaliandra, daun nangka, daun kacang dan daun singkong atau pakan berprotein yang alami lainnya. Pakan bisa di campur atau bervariasi setiap harinya agar kambing tidak bosan. Saat musim kemarau, kambing juga bisa diberikan pelepah pisang, daun jati, daun jati dan daun bambu yang sudah kering. Pakan yang diberikan sebanyak 2 – 4 kg per ekor dan dapat diberikan 2 – 3 kali sehari.
Jangan lupa berikan pakan konsentrat juga agar kambing lebih cepat gemuk, sebanyak 1 % dari bobot kambing, biasanya diberikannya seminggu sekali. Konsentrat bisa dari campuran ampas kopi, dedak padi halus, molase, tepung jagung dan tepung kedelai. Walau tahan penyakit, tidak ada salahnya untuk melakukan pencegahan dengan memberikan vitamin B1 dan B kompleks sebulan sekali bersamaan dengan pemberian konsentrat.
Pencegahan penyakit
Kambing dapat dimandikan kering setiap 2 minggu sekali dan dimandikan basah setiap sebulan sekali. Potonglah kuku si kambing setiap sebulan sekali dan berikan vaksinasi untuk mencegah penyakit serius. Bisa juga berikan Vitamin A, D3 dan E setiap 2 minggu sekali. Kambing biasa mengalami kembung dan diare, penyebabnya adalah terlalu banyak memberikan hijauan yang terlalu muda. Maka, saat memberi makan hijauan ingat untuk tidak memberikannya dalm keadaan basah atau masih segar. Sebaiknya, dilayukan terlebih dahulu dengan dibiarkan semalaman atau dijemur 3 – 4 jam. Carilah daun yang sudah agak tua berwarna agak kekuningan jangan yang masih muda, hijau dan segar.
Penyakit yang menyerang kambing boer biasanya penyakit yang cukup ringan, sehingga tidak sampai mengakibatkan kematian pada kambing. Misalnya seperti penyakit kulit scabies dan orf (nanah pada moncong dan bibir kambing). Pada penanganan scabies, kambing yang sakit dipisahkan terlebih dahulu, baru dioles belerang dan minyak goreng. Sedangkan untuk kambing yang sakit orf, biasanya bekas lukanya dikeletek terlebih dulu baru kemudian diberi obat merah seperti Betadine.
Perkawinan
Kambing boer pejantan sudah dapat dikawinkan saat berusia 7 – 8 bulan, sedangkan betinanya baru bisa dikawinkan pada umur 10 – 12 bulan. Saat pejantan berumur 3 bulan sebaiknya dipisahkan kandangnya dari betina agar tidak terjadi perkawinan yang tidak diinginkan. Banyak peternak yang memilih untuk melakukan kawin suntik ( Inseminasi Buatan atau IB ) karena dianggap lebih praktis dan lebih mudah. ( baca juga : Pedoman lengkap beternak kambing untuk pebisnis pemula )
Setelah dikawinkan kambing akan mengandung selama 5 bulan dan melahirkan 1 – 2 anak pada perkawinan pertamanya saat usia 1 tahunan. Barulah saat perkawinan keduanya kambing boer betina dapat menghasilkan 2 – 4 anak. Kambing boer betina mampu melahirkan sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 2 tahun. Kambing boer kawinnya tidak musiman, jadi sudah dapat dikawinkan lagi setelah tiga bulan melahirkan. Tanda kambing yang siap kawin adalah ekornya yang bergerak – gerak cepat atau disebut juga “flagging”.
Induk boer betina dapat menghasilkan susu dengan kandungan lemak sangat tinggi yang cukup untuk disusu anak-anaknya, tapi ketika si anak berumur 2,5 – 3,5 bulan susu si induk sudah mulai mengering dan bisa disapih. Oleh sebab itu, pada umur satu minggu anakan kambing boer sudah harus disediakan pakan dari sumber yang sama dengan ibunya. Meskipun masih menyusu, mereka akan mulai belajar makan hijauan di usia yang sangat muda agar saat susu si induk mengering mereka tetap masih dapat asupan makanan. Jangan lupa juga untuk selalu menyediakan air minum setiap saat, hal ini sangat penting dan baik untuk sang induk maupun anak kambing boer. Pada usia 5 bulan anak kambing boer sudah siap diual. ( baca : 12 Manfaat susu kambing untuk manusia )
Harga
Kita sudah banyak bahas mengenai ciri dari kambing boer dan cara perawatannya yang baik dan benar. Sekarang kamu pasti ingin tahu kan berapa harganya? Yap, dengan keunggulan serta bobot tubuh yang besar dari kambing lain jelas bahwa harga kambing boer lebih mahal disbanding harga kambing yang pada umumnya. Sebagai contoh, kambing kacang atau kambing jawa lokal dijual dengan harga kisaran 500 ribu – 1 juta per ekornya. Sedangkan kambing Senduro atau Etawa Putih yang bisa dijadikan kambing perah dan pedaging dijual dengan harga berkisar 2 – 3,5 juta per ekornya.
Bagaimana dengan kambing boer? Kambing boer dijual bedasarkan seberapa murninya kambing boer tersebut, karena biasanya kambing boer galur murni tidak dijual hanya di kawin silangkan saja. Maka ada yang disebut keturunan F1 (50% darah Boer), F2 (75% darah Boer), F3 (87,5% darah Boer), F4 (93,75% darah Boer) dan F5 (96,88% darah Boer). Untuk kambing boer keturunan F1 saja sudah dibandrol 1,8 juta rupiah per ekornya, itu harga minimalnya untuk kambing boer betina sedangkan yang jantan lebih mahal sekitar 2,5 juta rupiah per ekornya. Untuk keturunan F2 dan F3 lebih mahal lagi sekitar 2,5 – 9 juta dan yang paling mahal adalah kambing boer setara murni atau F4 dan F5 (Boer kelas super) harganya bisa mencapai 8 – 20 juta per ekornya.
Tapi gak masalah kok walau cuma mampu membeli keturunan F1 yang hanya memiliki 50% darah Boer, karena keturunan ini juga membawa kecendrungan genetik kuat dari Boer. Besar tubuhnya dan kecepatan dari pertumbuhannya akan bergantung pada kambing lokal yang dikawinkannya, biasanya kambing Boer dikawinsilangkan dengan jenis Jawa Randu atau Etawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar