Udara sejuk menyambut saya saat tiba di Bangun Karso Farm. Ya, akhir November 2014 lalu, saya berkesempatan mengunjungi lahan peternakan yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar di Bogor ini. Tujuan saya ke tempat ini tentu saja bukan untuk main-main, tapi untuk syuting program “Jadi Pengusaha” yang tayang setiap hari Minggu pukul 8.30 WIB.
Saat menjejakkan kaki, saya langsung diselimuti kekaguman luar biasa. Pemilik lahan peternakan ini, Bangun Dioro adalah seorang tentara aktif dengan pangkat Sersan Kepala. Saya langsung merasa takjub, bagaimana pria bertubuh gempal ini masih bisa membagi waktu sebagai tentara dan aktivitasnya sebagai pengusaha.
Tapi, siapa sangka sebelum benar-benar menjadi sukses dan berpenghasilan miliaran rupiah, Bangun Dioro justru sempat menjadi kuli panggul di pasar Induk Kramat Jati.
Di lahan peternakannya, Bangun Dioro memelihara kambing Etawa, Boer, Saanen hingga Savera. Sementara domba yang dipeliharanya adalah domba garut, serta domba texel. Saat idul adha yang menjadi momen panen peternak kambing, Bangun Dioro bisa meraup miliaran rupiah. Bahkan, tahun 2013 kemarin, pria kelahiran Banyumas, 7 januari 1972 ini meraup 6 miliar dari hasil penjualan 1200 kambing, 300 sapi serta ratusan domba.
“Saya ngga pernah mimpi bisa jadi peternak seperti sekarang,” urai Bangun Dioro membuka percakapan kami sore itu. Sepiring penganan dan satu teko teh hangat menjadi teman kami mengobrol. Bangun pun berkisah tentang masa mudanya. Walau di kampung halamannya dia dikenal sebagai keluarga yang cukup berada, Bangun nekat merantau ke Jakarta. Alih-alih hidup enak di kampung, di Jakarta Bangun malah benar-benar membanting tulang untuk hidup.
Bangun muda pernah menjadi pembantu rumah tangga, kuli bangunan, penjual ketoprak, hingga kuli panggul di pasar induk Kramat Jati, yang justru jadi pembuka jalan hidupnya saat ini.
Ketika menjalani kehidupannya sebagai kuli panggul, Bangun Dioro kerap melewati Rindam Jaya di daerah Condet, Jakarta Timur. Spanduk pengumuman penerimaan tentara kemudian mengusik kalbunya. Diam-diam Ia mendaftarkan dirinya untuk menjadi tentara. Bentuk tubuh yang tegap dan berotot bukti kerja kerasnya sebagai kuli panggul membuat Bangun Dioro lolos sebagai tentara tanpa rintangan berarti.
Saat menjalani kegiatannya sebagai tentara, Bangun Dioro memelihara 2-3 kambing, dan baru benar-benar serius memulai usaha peternakan kambing pada 1995 dengan memiliki 8 ekor kambing. Dua tahun berselang, kambingnya kemudian bertambah hingga 80 ekor. Bangun pun kian percaya diri. Sedikit demi sedikit, Bangun membeli tanah di daerah Sukasari, Cijeruk kabupaten Bogor yang kini dikenal sebagai Bangun Karso Farm.
Cerita Bangun Dioro membangun bisnisnya tak melulu mulus. Ia pernah merugi hingga 2 Miliar rupiah karena pesanan saat Idul adha yang justru tak diambil oleh pemesannya. Bangun pun kian selektif memilih pembelian dalam jumlah banyak.
Sukses yang diraih Bangun Dioro tak membuatnya besar kepala. Pria beranak tiga ini tak pernah bosan belajar kepada ahli peternakan. Tak hanya itu, Ia juga membuka pintu peternakannya lebar-lebar kepada siapapun yang mau belajar darinya. “Ini tanggung jawab saya, habis saya prihatin karena generasi muda sekarang jarang ada yang mau menekuni usaha peternakan. padahal usaha ini benar-benar menggiurkan,” jelasnya.
Bangun pun mencontohkan bahwa harga kambing tak pernah kena inflasi. Misalnya, di tahun 1995, harga kambing 150 ribu per ekor, dan di tahun 2015, harga kambing mencapai 2,5 juta rupiah. Harga kambing dalam setiap waktunya, selalu setara dengan 5 gram emas. Keuntungan yang bisa dipetik dari ternak kambing sendiri, minimal 100 ribu per ekor per bulan.
Kesuksesan Bangun Dioro membangun usaha peternakan juga kerap ia bagi kepada rekannya sesama tentara. Tak hanya itu, mantan presiden SBY pernah meminta Bangun Dioro untuk memberikan pelatihan usaha ternak kambing ke masyarakat di beberapa daerah.
Perjuangan Bangun Dioro dalam mengubah nasibnya dari Kuli Panggul hingga menjadi pengusaha ternak kambing dengan penghasilan Miliaran rupiah ini, bisa disaksikan di program “Jadi Pengusaha” yang tayang di tvOne hari Minggu, 8 februari 2015 pukul 8.30 WIB. Jangan sampai melewatkannya ya…. karena banyak inspirasi yang bisa dipetik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar