Halaman

Senin, 22 Oktober 2018

mengenal racun

mengenal  racun ?



Racun adalah zat yang dapat masuk kedalam tubuh dengan berbagai cara yang dapat menghambat respon pada sistem biologis sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan, penyakit bahkan kematian.

            Tanaman sangat berguna bagi kebutuhan hewan yang merupakan komponen penting untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan tersebut. Tanaman yang ada dialam sangat banyak jenisnya Meskipun demikian, beberapa jenis tanaman dapat mengandung racun yang dapat membahayakan kesehatan hewan. Hal ini karena pada tanaman yang mengandung racun tersebut  yang apabil dikonsumsi terna dapat memacu terjadinya keracunan bahkan berujung pada kematian. Racun dalam tanaman sebenarnya merupakan salah satu mekanisme dari tanaman tersebut untuk melawan serangan serangga ataupun predator lain.



       Karena racun yang dihasilkan tanaman merupakan salah satu untuk melawan predator, maka tidak heran bila tanaman jauh lebih rentan terhadap penyakit.

            Tumbuhan mengandung sejumlah besar zat kimia yang aktif secara biologis. Beberapa zat pada tumbuhan dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang menimpa ternak maupun manusia (contohnya digitoksin, kolcisin dan atropin). Untungnya, diantara ribuan tanaman yang dikomsumsi oleh ternak, relatif sedikit yang menyebabkan keracunan. Kehadiran zat kimia tertentu dalam tanaman dipercaya untuk memberi beberapa tingkat perlindungan dari predator tanaman seperti serangga dan ruminan (Widodo, 2005).

Sebagian besar racun atau anti nutrisi umumnya diperoleh dari hasil metabolisme sekunder tanaman. 

Hasil metabolisme sekunder dibagi dua berdasarkan berat molekulnya yaitu berat molekul kurang dari 100 dengan contoh pigmen pinol, antosin, alkohol, asam-asam alifatik, sterol, terpen, lilin fosfatida, inositol, asam-asam hidroksi aromatik, glikosida, fenol, alkaloid, ester dan eter. 

Metabolisme sekunder lainnya adalah yang berat molekulnya tinggi yaitu selulosa, pektin, gum, resin, karet, tannin dan lignin. 

Tanaman yang mengandung metabolit sekunder umumnya mengeluarkannya dengan cara pencucian air hujan (daun dan kulit), penguapan dari daun (contoh kamfer), ekskresi aksudat pada akar (contoh alang-alang) dan dekomposisi pada bagian tanaman itu sendiri (Widodo, 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berhenti Sebagai Dosen Ibu ini Justru Sukses Ternak Kambing

Berternak kambing bisa dilakukan oleh siapapun, Ibu Vita adalah salah satu peternak kambing terkoleksi, kandang ternak kambing modern yang t...