amacam- macam senyawa beracun yang terkadung pada tanaman.
Racun dapat diidentifikasi pada tumbuhan beracun, dan kemungkinan dapat disebabkan oleh senyawa racun yang terkandung di dalam tumbuhan tersebut. Setiap jenis tumbuhan beracun mengandung zat-zat atau senyawa kimia yang berbeda-beda, namun, ada juga yang tidak.
Sebagian besar dan berbagai macam jenis tumbuhan yang mengandung senyawa racun bersifat alami belum sepenuhnya diketahui atau belum dimanfaatkan secara mekanis.
Beberapa tumbuhan mengandung dua atau lebih senyawa racun yang berbeda komponen kimianya satu dengan yang lainnya. Menurut Hanenson (1980), komponen-komponen kimia yang dihasilkan tumbuhan terbagi atas alkaloid, polipeptida dan asam amino, glikosida, asam oksalat, resin, phytotoxin dan mineral lainnya.
Sebagian besar dan berbagai macam jenis tumbuhan yang mengandung senyawa racun bersifat alami belum sepenuhnya diketahui atau belum dimanfaatkan secara mekanis.
Beberapa tumbuhan mengandung dua atau lebih senyawa racun yang berbeda komponen kimianya satu dengan yang lainnya. Menurut Hanenson (1980), komponen-komponen kimia yang dihasilkan tumbuhan terbagi atas alkaloid, polipeptida dan asam amino, glikosida, asam oksalat, resin, phytotoxin dan mineral lainnya.
1. Piperidin Alkaloid
Piperidin alkaloid diidentifikan dari lingkaran heterosiklik jenuh yang dimilikinya, sebagai contoh adalah inti piperidin. Senyawa terpenting dari piperidin alkaloid adalah coniin yang di jumpai pada tanaman conium maculatum atau lebih dikenal dengan nama tanaman hemlock beracun. Racun ini mudah menyebar karena mudah menguap sehingga dapat terhirup alat pernafasan. Hemlock beracun ini dapat menyebabkan kacanduan pada ternak.
2. Indol Alkaloid
Indol alkaloid adalah turunan dari asam-asam amino triptofan yang mudah diamati oleh perbandingan kandungan inti nitrogen pada struktur zat kimia triptofan. Indol alkaloid beracun pada ternak yang paling penting adalah alkaloid ergot yang diproduksi oleh jamur parasit pada biji jenis rumput-rumputan dan biji padi-padian. Istilah ergot umumnya digunakan untuk jenis jamur Claviceps. Tiga jenis Claviceps yang utama adalah Claviceps Purpurea, Claviceps paspali, dan Claviceps cinerea. Ketiga jenis jamur Claviceps tersebut terdapat pada tanaman gandum dan beberapa rumput liar.
3. Indolizidin alkaloid
Indolizidin alkaloid merupakan salah satu senyawa yang merupakan golongan dari alkaloid. Dalam tanaman, senyawa indolizidin alkaloid ini mempunyai sifat racun dan dapat membahayakan bagi ternak, terutama bila dikonsumsi secara berlebihan. Jenis-jenis tanaman yang mengandung indolizidin alkaloid swainsonin adalah Astragalus dan Oxytropis. Tanaman ini biasanya ditemukan di daerah Australia barat. Ternak yang biasanya mengkonsumsi tanaman ini adalah sapi, kuda dan domba, namun kadang-kadang diberikan juga pada unggas.
4. Glukosida sianogenik
Bagi tanaman, senyawa ini diperlukan dalam mekanisme pertahanan diri terhadap predator dan dalam proses metabolism untuk membentuk protein dan karbohidrat. Umumnya senyawa tersebut disintesis dari asam amino yang merupakan homolognya. Sebagai contoh beberapa senyawa yang strukturnya hampir sama dengan asam amino prekursornya.
5. Linamarin
Linamarin merupakan senyawa turunan dari glikosida sianogenik. System metabolism dalam tanaman meyebabkan salah satu hasil dari degradasi asam amino L-valin adalah linamarin. Linamarin terdapat dalam tanaman linum usitatissinum (linseed), phaseolus lunatus (java bean), trifolium repens (white clover), lotus spp. (lotus), dimorphoteca spp (cape marigolds) dan manihot spp. (ubi kayu). Namun linamarin diberikan karena serupa dengan yang diketemukan dalam tanaman rami (linum spp).
6. Lotaustralin
Lotaustralin merupakan senyawa turunan dari glikosida sianogenik. System metabolism dalam tanaman menyebabkan salah satu dari degradasi asam amino L-isoleusin adalah lotaustralin. Lotaustralin terdapat bersama linamarin dalam tanaman yang sama, tetapi berbeda jumlahnya.
7. Asam sianida (HCN)
Lebih dari 100 jenis tanaman mempunyai kemampuan untuk memproduksi asam sianida. Jenis tanaman tersebut antara lain family rosaceae, possifloraceae, leguminosae, sapindaceae, dan graminae. Manihot utilissima sebagai salah satu tanaman yang mengandung asam sianida.
8. Solanin
Solanin merupakan senyawa golongan glikosida yang diketahui sebagai antienzim, yaitu penghambat enzim akholinesterase. Solanin yang ditemukan pada tanaman yang tergolong dalam suku solanaceae yang kebanyakan berupa terna berbatang basah, jarang berupa semak atau pohon, atau umumnya pada kentang-kentangan, dengan spesiesnya adalah: Solanum dulcamara L, Solanum ningrum L, dan Solanum tuberosum L.
9. Fitoestrogen (Isoflavon dan Coumestan)
Fitoestrogen adalah estrogen tanaman. Dua senyawa yang merupakan fitoestrogen adalah isoflavon dan coumestan yaitu zat yang berasal dari kelas fenilpropanoid dan merupakan penggabungan decumarol (3.3 metyhylenebis atau 4-OH coumarin) melalui posisi ketiga. Isoflavon adalah senyawa yang dibentuk sebagai reaksi kondensasi antara gula dan gugus hidroksil dari senyawa kedua yang dapat tidak dapat merupakan gula yang lain.
10. Anti tripsin
Anti tripsin atau inhibitor tripsin adalah senyawa penghambat kerja tripsin yang secara alami terdapat pada kedelai, lima bean (kara), gandum, ubi jalar, kentang, kecipir, kacang polong, umbi leguminosa, alfalfa, sorgum, kacang fava, beras dan ovomucoid. Kesemuanya tanaman tersebut mempunyai antitrypsin dengan protein berberat molekul rendah, keculi anti tripsin yang terdapat pada ovomucoid yang terdiri dari 75% asam amino dan 25% karbohidrat.
11. Papain
Papain adalah suatu enzim pemecah protein (enzim proteolitik) yang terdalam dalam getah papaya yang memiliki aktifitas proteolitik minimal 20 unit/gram preparat dan tergolong ke dalam senyawa oraganik komplek yang tersusun dari gugusan asam amino. Papain adalah protease sulfilhidril karena memiliki gugusan sulfilhidril (SH) pada bagian aktifnya.
12. Lectin (Hemaglutinin)
Lektin adalah glikoprotein yang mempunyai bobot molekul 60.000-100.000 yang dikenal untuk kemampuannya menggumpalkan eritrosit. Tanaman yang mengandung lectin dijumpai dalam banyak kelompok botani meliputi monokotiledon dan dikotiledon, jamur dan lumut, tetapi yang paling banyak terdapat pada leguminoseae dan euphobiaceae. Lectin berada dalam berbagai jaringan pada tanaman yang sama dan mempunyai lokasi seluler dan sifat molekuler yang berbeda.
13. Mimosin
Mimosin merupakan zat racun atau zat anti nutrisi yang berasal dari lamtoro atau leguminosa. Mimosin merupakan racun yang berasal dari turunan asam amino. Mimosin merupakan racun yang berasal dari turunan asam amino heterosiklik, yaitu asam amino yang mempunyai rantai karbob melingkar dengan gugus berbeda. Mimosin mempunyai gugus keton dan hidroksil pada inti pirimidinnya, yang diketahui bersifat toksik. Mimosin sering disebut leusenina, dengan rumus molekul C8H10O4N2.
14. Latirogen
Latirogen adalah racun yang ditemukan dalam chick pea dan vetch yaitu sejenis kacang polong. Latirogen merupakan derivate asam amino yang bekerja melawan metabolism asam glutamate, sebagai neurotransmitter di otak. Ketika latirogen terkonsumsi dalam jumlah banyak oleh ternak, maka akan terjadi kelumpuhan. Penyakit yang disebabkan oleh racun latirogen dinamakan latirisme.
15. Linatin, indospecine, dan canavanin
Bungkil biji rami (Linum Usitatissimum) mengandung sebuah zat antagonis dari piridoksin yaitu asam amino 1-amino-D-prolin. Pada bungkil biji rami, zat yang apabila dihidrolisis akan mengahasilkan dipeptida 1-amino-D-prolin dan asam glutamate dikenal sebagai linatin. 1-amino-D-prolin bereaksi dengan piridoksal fosfat membentuk hidrazona dan akan menghalangi fungsi sebagai kofaktor di metabolism asam amino. Produksi piridoksal fosfat dimasukkan pada transaminasi, dekarboksilasi dan reaksi metabolism asam amino lainnya. Gejala defisiensi piridoksal meliputi depresi nafsu makan, pertumbuhan lambat, dan konvulasi pada ayam yang mengkonsumsi bungkil biji rami. Pemanasan dan ekstraksi air serta suplementasi piridoksi pada bungkil biji rami akan menanggulangi efek antipiridoksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar